Berikut narasi dan deskripsi untuk warung kopi tempat nongkrong bapak-bapak dan anak muda di Kelurahan Wirotho Agung, Rimbo Bujang:
—
Narasi Warung Kopi
Di tengah hiruk pikuk Kelurahan Wirotho Agung, Rimbo Bujang, berdirilah sebuah warung kopi sederhana namun penuh cerita. Warung ini bukan sekadar tempat ngopi biasa—di sinilah canda, obrolan hangat, hingga ide-ide besar bermula dari gelas kopi panas yang mengepul setiap pagi dan malam.
Warung ini menjadi tempat pertemuan lintas generasi. Pagi hari, para bapak-bapak berkumpul membicarakan kebun, politik kampung, dan kisah masa lalu. Saat senja datang, gantian anak-anak muda nongkrong, bercanda, diskusi tugas, hingga curhat tentang cinta dan mimpi. Suasananya santai, akrab, dan bersahabat.
Tak ada sekat, semua merasa seperti di rumah sendiri. Warung ini jadi saksi kebersamaan yang tumbuh alami, ditemani aroma kopi yang khas dan suara gelak tawa yang tak pernah padam.
—
Deskripsi Warung Kopi
Warung kopi ini berdiri di pinggir jalan kecil Wirotho Agung, dengan bangunan semi permanen beratap seng dan dinding sebagian dari kayu dan triplek. Meja kayu panjang dan bangku plastik tersusun rapi, ditemani kipas angin seadanya yang berputar pelan.
Di rak kecil terpajang toples-toples berisi cemilan: kerupuk, kue kering, hingga gorengan hangat yang baru diangkat dari wajan. Dindingnya dihiasi kalender, foto-foto lawas, dan tulisan-tulisan lucu khas warung.
Di sudut warung, ada colokan dan WiFi gratis, jadi magnet bagi anak muda. Musik yang diputar pun campur-campur, dari dangdut lawas, reggae, sampai lagu indie kekinian.
Di sinilah tempat semua orang datang, entah untuk sekadar menyeruput kopi hitam, main catur, ngobrol santai, atau mencari inspirasi. Warung ini bukan hanya tempat ngopi—ini tempat hidup.

—